Posted by otim on juli 25, 2011
Ini tips yang dikumpulkan dari S2W dan SSFC juga sumber-sumber lain (M+, Otomotif, Oto+ dll) khusus bagi pemilik FU. mudah-mudahan tips ini dapat bermanfaat.
Usir 3 Yang Menyebalkan
Melalui survei OTOMOTIF pada pemilik Suzuki Satria F150, ditemukan tiga hal paling menyebalkan. Paling banyak menyebutkan putaran bawah mbrebet. Lalu, bagi anak muda yang suka kebut-kebutan mengeluhkan adanya limiter CDI. Terakhir goyangnya setang saat melibas tikungan pada kecepatan tinggi. Inilah triknya mengusir keluhan-keluhan tersebut.PUTARAN BAWAH MBREBET
Gejala mbrebet di putaran mesin (rpm) bawah banyak dirasakan penyemplak Satria F150. Bahkan selepas pelintir gas terkadang disertai letupan di moncong knalpot. Hasil penyelidikan Sumantri, mekanik Chip Motor, Jakbar, menemukan indikasi minimnya suplai bensin. Sebab, ukuran pilot jet 12,5 terlalu kecil melayani mesin gambot berkapasitas 150 cc.
“Pernah saya praktikkan mengganti ukuran 15 sampai 17,5. Keluhan brebet beberapa konsumen bisa teratasi. Lalu setelan angin sedikit dibuka. Bila standarnya setengah putaran ditambah menjadi satu putaran,” ujar Sumantri.
Nah, karena putaran atas tidak bermasalah ukuran main jet biarkan standar. Tetapi buat menambah power atasnya silakan dinaikkan satu step. Yaitu dari 110 menjadi 115.
Selain mbrebet, karburator model vakum Satria F150 dikeluhkan kurang responsif. Gas dipelintir mendadak tarikan motor justru tercekik. “Satu-satunya solusi hanya dengan mengganti karbu. Pilihannya Mikuni 26 (Yamaha RX-King), Keihin 26 (Honda NSR 150R) atau Keihin 28 (Honda NSR 150SP),” tambah mekanik ceking ini.
Apabila memilih pemasok dari NSR SP gunakan pilot jet 38 dan main jet 120. Berbeda jika pakai karbu RX-King. Putaran bawah minta spuyer 22,5 dan atasnya 150. Bahan bakar sebaiknya tetap menggunakan Pertamax. Bila ganti Premium muncul gejala ngelitik.
CDI LIMITER
Bagi yang doyan kebut-kebutan dijamin kecewa dengan CDI Satria F150. Pada 11.000 rpm, putaran mesin tercekik karena otak pengapiannya dilengkapi limiter. Mengatasinya langsung ganti dengan CDI tanpa pembatas rpm (unlimiter). Pilihannya cukup banyak mulai produk lokal hingga impor.
Paling murah buatan Cibinong (CDI BRT) dibanderol Rp 550 ribu. Atau otak pengapian Thailand seperti LEK dan TDR Racing. Bahkan keluaran Jepang merek Shindengan juga tersedia. Harga bervariasi mulai Rp. 1,1 juta sampai Rp. 1,7 juta.
Keluhan lainnya, CDI rawan hilang. Letaknya di kolong cover bodi bisa diraba dengan tangan. Maling dengan mudah menggapainya. “CDI konsumen saya ada yang nyaris hilang. Posisinya sudah terlepas dari dudukannya. Mencegahnya bisa diikat dengan cable ties ke rangka,” saran Sumantri.
BELOK SETIR GETAR
Tongkrongan Satria F150 sporty abis. Apalagi didukung tenaga mesin gahar. Sayang, ketika melibas tikungan hati terasa miris. Stang terasa limbung atau goyang. Menurut Sumantri penyebabnya karena sokbreker depan tidak dilengkapi stabilizer.
Normalnya antara sokbreker kanan dan kiri dihubungkan dengan besi atau pelat. Fungsinya untuk mengurangi perbedaan turun naik kedua suspensi. Sehingga getaran dan gejala limbung berkurang. Lebih terasa saat ngerem. Ketika terjadi perlambatan sokbreker depan sebelah kanan lebih dalam turun. Sebab, letak cakram berada di samping kanan.
0 komentar:
Posting Komentar