Pages

Rabu, 22 Februari 2012

KLEP PATAH BERKAT CDI RACING

Jangan asal GUNAIN CDI racing untuk satria FU-150 standar, jika masih mengkonsumsi premium. Resikonya bukan hanya mesin BRISIK tapi juga bisa bikin patah klep.

terbukti klep putus dan bikin berantakan ruang bakar.

 

secara spesifikasi teknik bisa dilihat. Kompresi rasio satria Fu-150 yang memang sudah lumayan tinggi. Yaitu 10,2:1 bandingkan dengan motor lokal lain yang hanya bermain di angka 9,2:1.
Kedua, Satria F-150 cikal-bakalnya dari Suzuki Raider 150 thailand yang tentunya punya kompresi sama. Bensin di negeri Thai memang tidak masalah. Bensin di sana memang sudah memiliki oktan tinggi. Di sana bensin swasta sudah bersaing dan menyodorkan kualitas bagus.
Satria F-150 masuk Indonesia tidak diikuti penurunan kompresi. Jika diisi bensin lokal macam premium dipastikan ngelitik. “Timing pengapian minta diundurkan ,” jelas Hasan yang asalnya mekanik resmi Suzuki. Gejala ngelitik dan ngeretek makin menjadi setelah pakai CDI racing. Sebab rata-rata CDI racing timing pengapiannya malah lebih maju dari standar. Apalagi pemakai CDI racing dianggap berduit dan sudah pasti menggunakan pertamax dan pertamax plus.
Namun cilakan jika pemakai CDI racing masih tetap nenggak premium. Akibatnya pengapian advanced atau maju tapi bensin belum bisa untuk dibakar. Akibatnya timbul gejala Pre-ignition atau pembakaran awal sebelum waktunya ketika piston sedang naik. Berakibat ngelitik dan klep yang kalah.
Dari kejadian itu Hasan pesan CDI khusus dengan spek sesuai premium. Caranya melihat timing pengapian Kondisi standar, pada rpm rendah letikan busi 15 derajat sebelum TMA (titik mati atas) dan rpm atas 38 derajat sebelum TMA. Biasanya CDI racing pada rpm atas dinaikan jadi 40 derajat sebelum TMA. ini yang bikin kelewat maju dan perlu diimbangi bensin oktan tinggi macam pertamax plus. kalau pakai premium makin ngelitik dan kruk as bergetar.

0 komentar:

Shoutbox

KRITIK DAN SARANya gAN

Shoutbox

Label